Wednesday 29 July 2015 0 komentar

Menunggu

Sebenarnya (si)apa yang sedang kau tunggu?
Katanya kau benci menunggu
Tapi kenapa sampai sekarang kau masih menunggu
Lihatlah, ada yang juga sedang menunggumu
Menunggu kau membuka pintu
Apakah begitu susah bagimu membiarkannya masuk ke duniamu?
Ayolah, jangan buat dirimu sendiri dan orang lain terlalu lama menunggu
Tak ada salahnya kau membuka pintu dan melihat siapa yang sedang menunggumu
Kalaupun ternyata memang bukan dia yang kau tunggu
Tapi setidaknya kau tak hanya diam menunggu

Thursday 23 July 2015 0 komentar

Sebenarnya Ingin, Tapi…….



Sebenarnya dia ingin sekali menuliskan pesan “Bagaimana harimu? Apakah semua berjalan lancar?”
Tapi, dia memilih menahan sekuat tenaga untuk tak melakukannya
Bukan karena gengsi, sama sekali bukan
Tapi karena dia tahu dia akan kesulitan menjaga hatinya setelah percakapan itu berjalan
Dia khawatir hatinya akan terjatuh terlalu dalam dan kemudian menaruh banyak harapan
Lebih baik dia menahan, memaksa dirinya untuk tetap bersikap biasa
Dan kemudian memilih untuk menceritankannya pada Tuhan
Bukankah mudah bagi Tuhan untuk menyampaikan pesan?
Bukankah mudah bagi Tuhan untuk mengatur pertemuan?
Bukankah mudah bagi Tuhan untuk membolak-balik kan perasaan?
Wednesday 15 July 2015 0 komentar

Laki-Laki Itu Sebenarnya ........



Laki-laki itu sebenarnya sudah lama mengenal perempuan itu
Mereka sering bertemu dalam sebuah acara
Mereka juga sering mengobrol bersama teman-teman yang lain
Tak ada yang tau jika laki-laki itu diam-diam mencintai perempuan itu
Dia bersikap sewajarnya seperti teman-teman yang lainnya
Mengendalikan dirinya sekuat tenaga untuk tak memberikan perhatian lebih pada perempuan itu
Karena dia tahu, saat itu belum waktunya
Laki-laki itu selalu memperbincangkan perempuan itu kepada Tuhannya
MemintaNya untuk selalu menjaganya
Dia sudah bersungguh-sungguh memantaskan diri agar saat dia mengungkapkan perasaanya, dia sudah siap untuk menapaki tangga selanjutnya
Dan hari itu pun tiba, hadiah dan surat pendek yang sudah dipersiapkannya telah sampai ke perempuan itu
Namun, tak ada respon sampai berhari-hari lamanya
Laki-laki itu masih sabar menunggu karena ia tahu perempuan itu sedang mendiskusikannya dengan Tuhannya












Sunday 12 July 2015 0 komentar

Perempuan Itu


Perempuan itu lama terpekur di atas sajadahnya
Mengingat begitu baiknya Tuhan padanya
Berkali-kali dia berbelok ke jalan yang gelap
Tapi berkali-kali juga Tuhan menuntunnya kembali
Perempuan itu tiba-tiba terisak hingga badannya terguncang
Dia malu dengan dirinya sendiri
Banyak hal yang orang lain tak tahu tentang dirinya
Semua melihatnya baik-baik saja
Dia tak tahu bagaimana harus mulai menceritakan semuanya pada laki-laki itu
Laki-laki yang mengirimkan hadiah buku dengan sebaris kalimat di dalamnya
Perempuan itu takut jika laki-laki itu tak bisa menerima dia seutuhnya
Sebagaimana dia yang selama ini masih berusaha memeluk erat semua “gelap”nya
Apa yang harus dikatakannya pada laki-laki itu yang sedang menunggu jawabannya?
Saturday 11 July 2015 0 komentar

Laki-Laki Itu


Laki-laki itu memandang kalender di depannya
Mulai menghitung berapa hari lagi hari spesial itu tiba
Berkali-kali ia pandangi kotak hadiah di meja kerja
Menunggu esok untuk di kirimkan agar tepat waktunya
Laki-laki itu tak tahu hadiah apa yang perempuan itu suka
Ia hanya tahu perempuan itu suka membaca
Laki-laki itu juga tak pernah memberikan kado ke perempuan manapun sebelumnya
Ini hadiah pertama yang  ia rencanakan jauh-jauh bulan sebelumnya
Laki-laki itu sudah lama menunggu kesempatan ini tiba
Memberikan kado sederhana dengan pesan yang tak sederhana
Ia membutuhkan berlembar-lembar kertas hanya untuk menuliskan pesan sebaris kalimat
Berhari-hari ia memikirkan kalimat apa yang tepat untuk mengungkapkan niatnya
Akhirnya ia dapatkan satu kalimat yang mampu mewakili seluruh perasaannya
Kalimat yang ia ambil dari buku yang ia hadiahkan pada perempuan itu,
“Maukah kau beRumah dalam cinta di Tangga menuju surga bersamaku?”

Monday 6 July 2015 0 komentar

About me

Seorang wanita yang suka menghabiskan galau lewat tulisan dan berharap orang lain bisa mengambil hikmah dari kegalaunnya selama ini.
 
;