Saturday 5 July 2014

Ibuk Paling Hebat Sedunia



         Menceritakan sosok ibuk selalu membuatku ingin menangis haru. Bagiku Ibuk ku adalah perempuan yang begitu luar biasa. Aku menemukan sosok wonder woman dalam diri ibuk. Beliau lahir dan besar dalam keluarga yang berkecukupan sehingga membuatnya tidak begitu lihai mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan kasar lainnya. Namun ketika ibuk memutuskan untuk menikah dengan abah, seseorang yang belum ibuk kenal, karena memang pernikahan itu adalah perojodohan dari orang tua, ibuk sanggup segera menyesuaikan dirinya. Setelah ibuk menikah dengan abah, ibuk tinggal di rumah mertua dan harus mulai belajar melakukan pekerjaan pekerjaan yang belum pernah beliau lakukan. Keadaan ekonomi keluarga saat itu pun sangat pas-pasan karena memang belum ada persiapan financial yang matang. Ketika aku masih sekolah SD, aku ingat betul, ibuk ikut membantu perekonomian keluarga dengan berjualan makanan di warung. Aku juga ingat, saat itu ibuk selalu repot membuat makanan yang akan di jual. Ibuk juga selalu berusaha melakukan hal apapun sendiri. Bahkan beberapa pekerjaan yang biasa di lakukan laki-laki, ibuk bisa melakukannya. Membuat kandang ayam, mebuat tangga kayu, memperbaiki lantai rumah, meperbaikai kamar mandi bocor, semuanya bisa ibuk lakukan sendiri. Aku seringkali membayangkan jika berada di posisi ibuk, mungkin aku tak akan bisa melakukannya.
                Ketika aku dan adik sudah mulai membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk melanjutkan sekolah, ibuk selalu mencari cara agar aku dan adik bisa terus sekolah. Beliau meyakinkan abah untuk membeli tanah di belakang rumah dan membuat kebun blimbing di sana. Alasan ibuk sangat sederhana, beliau ingin turut serta membantu abah menopang perekonomian keluarga. Ketelatenan dan keuletan ibu mengurus pohon-pohon blimbing itu tidak perlu di pertanyakan lagi. Ibuk melakukannya denga sepenuh hati. Bahkan semua tetangga tau dengan hal ini. Pagi hari setelah memasakkan untuk abah, ibuk langsung mengecek ke kebun. Jika abah sedang sibuk, ibuk biasanya menyiram, memupuk, membungkus buah-buah blimbingnya sendiri. Aku saja yang masih muda, ketika mebantu membungkus buah-buah blimbing hanya setengah hari sudah lelah sekali rasanya. Tapi ibuk tidak pernah sekalipun mengeluh.
                Ibuk tidak hanya rajin bekerja, beliau juga rajin ibadahnya. Setiap sepertiga malam, ibuk selalu bangun untuk shalat dan mendoakan anak-anaknya. Setiap siang setelah shalat dhuhur, ibuk menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengaji.Ibuk selalu berpesan padaku dan adik untuk selalu menyempatkan mebaca Al-quran setiap hari meskipun sedang sibuk dengan berbagai macam tugas dan kegiatan.  Pesan yang selalu beliau katakan setiap kali menelpon. Ibuk  tidak pernah lelah mendoakan ku dan adik ku. Aku yakin sekali, jika saat ini aku dan adik ku bisa sampai pada tahap ini, itu adalah berkat doa-doa ibuk yang tak pernah putus untuk kami.
                Ibuk juga adalah satu-satu nya orang yang selalu menyemangati ku ketika semua orang menentangku. Ketika aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah, banyak saudara yang tidak menyetujuinya bahkan saat itu abah juga tidak meberikan ijin padaku. Tapi ibu, beridiri di sampingku untuk terus menyemangatiku. Ibuk juga yang tak kenal lelah membujuk abah agar memberi ijin padaku. Ibuk juga orang yang selalu mendengarkan berbagai macam mimpi mimpiku dan selalu meyakinkanku untuk terus berusaha menggapainya. Ibuk layak nya motivator hebat untuk ku.
                Cara ibuk mengungkapan rasa sayang pada anak-anaknya juga selalu membuatku haru. Ibuk bukan tipikal orang yang bisa mengungkapkan rasa sayang dengan kata-kata tapi beliau menunjukkannya dengan tindakan. Saat aku sakit, ibuk sering sekali menyiapkan obat-obatnya untuk ku dan menungguiku meminum obatnya karena memang aku susah sekali untuk minum obat. Saat aku tidur, ibuk diam-diam masuk ke kamar ku dan menemani ku tidur. Saat aku kecapekan kuliah, ibuk selalu menawarkan diri untuk memijit ku padahal aku tahu bahwa ibuk pasti lebih lelah daripadaku. Bahkan, dulu saat aku berjerawat parah sekali dan tak kunjung sembuh, ibuk membuatkan bedak tradisional sendiri untuk ku dan dengan telaten membubuhkan bedak nya di wajahku ketika aku sudah tertidur dan lupa tak memakainya.
                Ibuk juga sangat peduli dengan anak-anak kurang mampu di sekitar rumah. Beliau selalu menyisihkan uang nya untuk anak-anak itu. Beliau juga mengumpulkan anak-anak di rumah untuk belajar mengaji bersama dan membelikan berbagai buku dan mainan agar mereka semangat untuk mengaji. Aku kagum dengan keinginnanya untuk selalu berbagi. Ibu selalu bilang, meskipun kita bukan orang kaya tapi kita harus selalu berbagi dengan orang lain.
                Bercerita tentang sosok ibuk tak akan pernah akan ada habisnya. Selalu saja ada hal-hal yang mebuatku selalu bersyukur memilikinya. Semoga ibuk selalu di beri kesehatan dan panjang umur agar aku dan adik punya kesempatan untuk terus membahagiakannya.

0 komentar:

Post a Comment

 
;